Ramadhan Tak Lagi Sama - Melda Herin Syaputri

Nama : Melda Herin Syaputri 

Kelas  : XI IPS 1


Sejak pandemi melanda, Ramadhan tak lagi sama. Ramadhan yang semarak dengan hiruk pikuk keramaian di masjid berganti dengan Ramadhan dengan masjid-masjid yang kosong. Ramadhan yang dahulu identik dengan keramaian, berganti dengan jalanan yang sepi dan lengang. Ramadhan tak lagi sama dan semua harus diterima dan dijalani karena pandemi yang tak kunjung selesai.

Namun Ramadhan yang menyedihkan dan muram tersebut kini berganti. Pandemi sudah hampir usai dan Ramadhan yang dinanti perlahan kembali. Masjid di dekat rumahku kembali kembali. Anak-anak bermain riang menunggu waktu berbuka, kini menjadi pemandangan tiap sore. Pemuda pemudi yang asik bercengkrama sambil ngabuburit pun sudah terlihat di sepanjang jalan. Mereka yang menghabiskan waktu sepanjang hari di masjid beribadah juga turut memberi warna indahnya Ramadhan.

Ramadhan yang hanya berkunjung sekali setahun kini menunjukkan wajah aslinya dan membuat banyak orang bahagia. Terkadang kita belajar cara syukur dengan baik ketika hal-hal yang kita anggap biasa menghilang. Ramadhan di awal pandemi adalah Ramadhan yang sepi dan sedih. Ramadhan yang mengajarkan kita arti bersabar dan bersyukur. Ramadhan yang semoga tidak akan berulang. Ramadhan sejatinya adalah bulan bahagia di mana sanak saudara berkumpul dan larut dalam kebahagiaan bersama-sama. Ramadhan tersebut telah kembali kali ini. Semoga seterusnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Raihan Aristiadi