Budaya Tadarus di Bulan Ramadhan - Qasbi Mubarak

Nama : Qasbi Mubarak 

Kelas : XI IPS 1


"Budaya Tadarus di Bulan Ramadhan"

Sebelum saya menjelaskan apa itu tadarus dan bagaimana tadarus yang di lakukan di daerah saya,Istilah tadarus sebenarnya agak berbeda antara bentuk kegiatan dan makna bahasanya. Tadarus yang lazim dilakukan dikalangan masyarakat saat ini adalah berbentuk sebuah majelis di mana para pesertanya membaca Al-Quran bergantian. 

Satu orang membaca dan yang lain menyimak. Sedangkan dari makna bahasa, tadarus berasal dari asal kata darosa-yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Lalu tambahan huruf ta' di depannya sehingga menjadi tadaarosa-yatadaarosu, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar atau mempelajari secara lebih mendalam.

Disini saya akan akan membagi cerita tentang tradisi tadarus di daerah saya pada waktu bulan Ramadhan.Disetiap masjid, musholla, rumah terdengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an. 
Diantara ibadah yang diutamakan pada bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca al-Qur’an.
Kegiatan tadarus yang dilakukan di daerah saya, tepatnya di daerah Kotawaringin Timur atau Sampit pada waktu bulan Ramadhan,Setelah sholat tarawih kami akan berkumpul bersama di masjid dan bersiap-siap melalukan Kegiatan tadarus dengan di pimpin oleh seorang ustadz yng juga sebagai guru ngaji,kami membaca Al Qur'an secara bergiliran sedangkan yang lainnya menyimak dan membenarkan jika ada kesalahan pada hukum-hukum bacaan, hingga semua mendapat giliran membaca dan menyimak. Pembacaan diurut mulai dari juz 1 sampai dengan juz 30 ( khatam ). Dalam setiap harinya kami menghabiskan 1 juz, dan terkadang bisa menghabiskan lebih dari 1 juz dan akan dilanjutkan di hari berikutnya,Kegiatan tadarus ini dilakukan hingga bulan Ramadhan berakhir, dan diakhir tadarusan atau juz 30  tersebut kami melakukan tasyakuran dengan mengadakan selamatan dengan membaca doa yang dibawakan oleh ustadz, kegiatan tadarus ini terus dilakukan dari kami kecil hingga sekarang bahkan orang tua terdahulu sebelum kami mengajar kan kami untuk melakukan tadarus hingga menjadi budaya yang terus dilakukan saat bulan Ramadhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Raihan Aristiadi